Breaking

LightBlog

Selasa, 30 Mei 2017

SIFAT KOLIGATIF ELEKTROLIT



SIFAT KOLIGATIF ELEKTROLIT

Pernahkah kalian menggunakan bahan makanan berikut :



Apabila pernah, tahukah kalian bahwa bahan makanan tersebut tergolong larutan elektrolit. Larutan elektrolit juga memiliki sifat koligatif larutan yang akan kita pelajari pada materi berikut ini.
Sifat koligatif larutan elektrolit merupakan sifat koligatif yang dimiliki oleh larutan yang zat terlarutnya dapat terioniasi atau terurai menjadi ion-ion. Larutan elektrolit meliputi larutan asam, basa, dan garam. Akibat ionisasi tersebut, jumlah partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama. Misalnya satu unit senyawa CaCl2 dapat terdisosiasi menjadi 3 partikel ketika dilarutkan, yakni 1 ion Ca2+ dan 2 ion Cl.
Perhatikan gambar reaksi ionisasi berikut :


Berdasarkan fakta tersebut, maka hukum Raoult dikoreksi oleh Jacobus Henricus Van’t Hoff agar sesuai untuk larutan elektrolit. Hukum Raoult kemudian dikalikan dengan suatu faktor yang diberi lambang i dan disebut faktor Van’t Hoff.
i = (1 + (n-1) )
n = jumlah ion dari elektrolit
     α = derajat ionisasi dengan harga 0 - 1
Jika α = 1 (terionisasi sempurna, larutan elektrolit kuat), α = 0 (tidak terionisasi, larutan non elektrolit), dan 0 ˂ α ˂ 1 ( terionisasi sebagian, larutan elektrolit lemah). Sehingga persamaan sifat koligatif untuk larutan elektrolit adalah sebagai berikut :

1.    Penurunan Tekanan Uap
ΔP = Xterlarut . Popelarurt . i
2.    Kenaikan Titik Didih
ΔTb = m . Kb . i
3.    Penurunan Titik Beku
ΔTf = m . Kf . i
4.    Tekanan Osmotik
Π = M . R . T . i
Contoh Soal :
Tekanan osmosis dari larutan KI 0,01 M pada 25°C adalah 0,465 atm. Hitunglah faktor van’t Hoff untuk KI pada konsentrasi ini !
Pembahasan:
Untuk lebih memahami cara menyelesaikan soal sifat koligatif larutan elektrolit dapat dilihat pada video berikut ini:



Pada sifat koligatif dapat dilihat melalui diagram fase (P – T), seperti pada gambar berikut :


  Diagram fase atau biasa disebut juga diagram P – T adalah diagram yang menyatakan hubungan antara suhu (T) dan tekanan P dengan fase zat (padat, cair, dan gas). Diagram fase menyatakan batas-batas suhu dan tekanan di mana suatu bentuk fase dapat stabil. 

1.    Garis didih

Garis B - T pada gambar di atas disebut garis didih. Garis didih merupakan transisi fase cair – gas. Setiap titik pada garis ini menyatakan suhu dan tekanan di mana air akan mendidih. Seperti yang kita ketahui bahwa titik didih tergantung pada tekanan gas di permukaan. Pada tekanan 1 atm atau 760 mmHg, air mendidih pada suhu 100oC. Jika terdapat tempat di bumi ini yang mempunyai tekanan 4,58 mmHg, maka sudah dipastikan air akan mendidih pada kisaran 0,0098oC. Sedangkan garis B’ – T’ adalah garis didih larutan ketika pelarut murni air ditambahkan dengan zat terlarut. Td merupakan titik didih larutan dan Tdo ialah titik didih pelarut murni. Selisih antara Td dan Tdo merupakan kenaikan titik didih (ΔTd).

2.    Garis beku

Garis A – T pada gambar di atas disebut garis beku. Garis beku merupakan transisi fase cair – padat. Setiap titik pada garis ini menyatakan suhu dan tekanan di mana air dapat membeku (es mencair). Pada tekanan 1 atm atau 760 mmHg, air membeku pada suhu 0oC, dan jika terdapat tempat di bumi ini yang mempunyai tekanan 4,58 mmHg, maka sudah dipastikan air akan membeku pada kisaran 0,0098oC. Titik beku dan titik didih pada tekanan 4,58 mmHg mempunyai nilai yang sama, artinya titik didh = titik beku pelarut. Perhatikan bahwa tekanan permukaan berpengaruh besar pada titik didih, tetapi sangat kecil pengaruhnya terhadap titik beku. Garis A – T nyaris vertikal terhadap sumbu suhu. Sedangkan garis A’ – T’ merupakan garis beku larutan yakni transisi fase cair – padat ketika pelarut murni ditambahkan dengan zat terlarut. Tb merupakan titik beku larutan dan Tbo ialah titik beku pelarut murni. Selisih antara Tb dan Tbo merupakan penurunan titik beku larutan (ΔTb)

3.    Titik tripel

Perpotongan antara garis didih dengan garis beku dan garis sublimasi disebut titik tripel titik T). Titik tripel air adalah 0,0098oC pada tekanan 4,58 mmHg. Pada titik tripelnya, ketiga bentuk fase, yaitu padat, cair, dan gas berada dalam kesetimbangan. Sedangkan T’ adalah titik tripel larutan.
 
Pelajari video tentang penyelesaian soal cara membaca grafik diagram fase sifat koligatif berikut ini:
  



Sumber : Buku LKS Intan Pariwara, materi n gambar by google, video by youtube.. (maaf lupa addressx)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox